Sekolah Da'i Safinah

PENDIRI:
SRI HARDIYANTI & RIZKI NUR TRI R.

A.    Visi dan Misi

Visi

Menebar Dakwah, Merajut Ukhuwah di Era Modernitas

Misi

1.        Mengupayakan terwujudnya kurikulum yang jelas, benar, islam, terpadu, berjenjang dan aplikatif
2.        Mengupayakan jaringan yang luas dengan program pertukaran pelajar lokal maupun internasional
3.        Mengupayakan berlangsungnya KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang terpadu, tepat dan menyenangkan
4.        Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
5.        Mengoptimalkan pendayagunaan pusat sumber belajar untuk membantu proses belajar mengajar
6.        Mengupayakan terwujudnya suasana lingkungan fisik dan kegiatan yang Islam dan kondusif

B.     Profil

Tidak dapat dipungkiri pendidikan merupakan salah satu poin penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah instansi pendidikan yang bernama sekolah untuk mewadahi generasi muda agar menjadi generasi yang terdidik. Dengan sekolah menjadi salah satu perantara bagi peserta didik untuk mengenal dan mengetahui wawasan keilmuan yang lebih luas.
Sekolah dai merupakan salah satu cara mewujudkan kecakapan intelektual generasi muda khususnya dalam berdakwah menyebarkan nilai-nilai Islam. Sebab, diyakini bahwa umat Islam memiliki kewajiban untuk menyebarkan dakwah kepada setiap manusia. Hanya saja, dalam menyampaikan dakwah perlu diperhatikan metode yang digunakan. Metode inilah yang sering dilupakan oleh orang sehingga mereka berdakwah dengan berbagai cara, seperti memaksakan pendapatnya hingga menggunakan cara-cara kekerasan.
Berangkat dari realitas tersebut, kami mencoba menghadirkan sebuah instansi pendidikan yang bergerak untuk menciptakan insan-insan dakwah yang humanis dan toleran. Sebab, sejatinya dakwah harus menjadi spirit yang menebar kedamaian, bukan kericuhan dan kerusuhan, sebagaimana firman Allah dalam Surah al-Nahl ayat 125:

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (١٢٥)

serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ayat tersebut dengan jelas memberikan tiga metode dalam berdakwah, yaitu dakwah dengan hikmah, tutur kata yang baik, dan membantah/berdebat dengan cara yang terbaik. Dari ketiga metode tersebut, semuanya menyiratkan dakwah harus disampaikan dengan cara yang benar pula.
Lahirnya sekolah Da’i Safinah ini merupakan pertama kali di Indonesia karena sekolah ini fokus dalam bidang syiar agama dengan model sekolah boarding school yang terletak di Jl. Simanjuntak No.29 kab. Cianjur, Jawa Barat dan berdiri di atas lahan seluas lebih dari 8 hektar.. Sekolad Da’i Safinah memiliki sejarah panjang, berawal pada tahun 2005 yang dipelopori oleh Sri Hardiyanti dan Rizki Nur Tri Rahayu yang pada saat itu dilatarbelakangi oleh terjadinya kemerosotan moral masyarakat secara luas khususnya generasi muda. Sekolah Da’i Safinah hadir sebagai sekolah model full day dan berasrama yang menerapkan kurikulum berbasis al-Qur’an. Terinspirasi dari peradaban Islam di mata dunia di masa kejayaannya, sekolah Da’i Safinah memahami bahwa generasi Islam saat ini haruslah mempunyai kemampuan (kompetensi) agar kelak mereka siap untuk menempatkan diri sebagai calon pemimpin yang berkarakter, berwawasan global, dan menjadi agen perubahan.
Oleh karena itu, diharapkan dengan sekolah dai ‘Safinah’ ini dapat memberikan pencerahan bagi generasi muda dalam berdakwah. Dakwah yang disampaikan dengan fun dan enjoyable, tidak dengan nada menggurui serta dengan keluasan ilmu yang dimiliki.

C.    Program/ Agenda

1.       Malam Bina Intelektual dan Taqwa (MABIT)

Generasi muda saat ini harus dibangkitkan potensi yang dimilikinya, dan dalam hal ini pembinaan harus dimulai melalui kegiatan yang berorientasi terhadap kekuatan sikap dan mental yang Islami serta bermoral. Adapun kegiatannya antara lain: tadarus al-Qur’an dan sholawatan, sholat berjama’ah, kultum, sholat tahajud, sholat dhuha, dan pemberian materi dari trainer-trainer motivator internal dan eksternal,. Kegiatan MABIT ini dilakukan di akhir pekan setiap 3 bulan sekali sebagai upaya untuk membina sikap dan mental keislaman, serta meningkatkan intelektualitas dan ketaqwaan peserta didik.

2.       Tadabur Alam

Tadabur Alam merupakan sarana pembelajaran untuk lebih mengenal ke-Maha Besar-an Allah SWT. Kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi peserta didik berupa menguatkan rasa solidaritas, mengukuhkan ukhuwah, serta membangun rasa peduli terhadap sesama. Tadabur alam dilakukan 6 bulan sekali dengan menjelajahi alam, juga sebagai kegiatan refreshing bagi peserta didik.

3.       Belajar Dirasah Islam

Belajar dirasah Islam merupakan kegiatan rutin setiap hari, yaitu penekanan pada materi-materi dakwah yang aplikatif sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Disini pengajar telah menyediakan satu buku panduan yang berisi materi-materi dakwah yang bernuansa humanis dan toleran. Adapun peserta didik juga aktif mencari sumber lain untuk menambah pengetahuannya yang  berkaitan dengan ilmu dakwah yang akan diajarkan kemudian saling berdiskusi antar peserta didik yang dipandu oleh seorang fasilitator yang dianggap mumpuni dalam bidangnya.

4.       Belajar Metode Berdakwah

Belajar metode berdakwah merupakan pelajaran terkait cara-cara menyampaikan dakwah/khutbah, apa saja kriteria yang harus dilakukan, bagaimana memulai dakwah yang menyenangkan, cara pembacaan ayat-ayat al-Qur`an, dll.
Belajar metode dakwah ini intens dilakukan setiap hari, peserta didik saling berlatih dengan cara bergantian kemudian saling memberi masukan ataupun mengkritisi isi yang disampaikan.
Untuk mencetak kader-kader Da’i yang berkualitas nanti diakhir ada ujian pendakwah yang lingkupannya metode penyampaian, isi yang disampaikan sesuai atau tidak seperti dalam guru ada ujian sertifikasi sehingga nantinya lulusan sekolah Da’i Safinah ini bisa benar-benar menjadi lulusan yang bermental Islam dan mantap dalam bersyiar.

5.       Pelatihan Public Speaking

Pelatihan Public Speaking dilakukan setiap 2 minggu sekali, memfokuskan pada cara berbicara di ruang publik dengan bahasa yang bagus dan mimik atau ekspresi yang sesuai dengan materi yang dibawakan.

6.       Jum’at Berkah

Para peserta didik akan diberikan kesempatan untuk belajar berdakwah di ruang publik setiap hari Jumat. Selain itu, beberapa peserta yang sudah dianggap mumpuni dapat ditugaskan menyampaikan khutbah jumat.
Program jum’at berkah ini dijadwal secara bergilir sebagai langkah awal khususnya bagi kaum laki-laki sebelum mereka berdakwah ke luar sekolah supaya mereka mempunyai bekal materi-materi khutbah jum’at.

7.       Belajar Bilingual

Salah satu poin tambah yang didapatkan di sekolah dai adalah para peserta didik dapat menyampaikan dakwah dengan dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris. Sehingga nantinya calon pendakwah bisa beradaptasi dengan siapapun yaitu tidak mempersoalkan darimana orang itu berasal dan bahasa apa yang diapakai karena seorang pendakwah yang mantap adalah yang mereka apabila menyampaikan syiar bisa dimengerti oleh orang yang menjadi tujuan berdakwah.
Program ini bisa dilanjutkan dengan pertukaran pelajar antar sekolah-sekolah yang sudah menguasai bahasa asing ataupun luar ngeri supaya calon pendakwah ini bisa mengerti realita-realita yang dihadapi dari suasana dan lingkungannya serta tradisi-tradisi yang dijalankan.

8.       Belajar Menulis

Poin tambah lainnya adalah para peserta didik diberikan pelatihan untuk mengemas dan mengkonsep materi dakwahnya dalam tulisan. Sebab, sebagian orang ada yang ahli dalam berbicara, tetapi, kurang handal dalam menulis, dan sebaliknya. Karenanya, sekolah dai ini berupaya mensejajarkan kedua aspek tersebut sehingga diadakan program yang berkaitan dengan tulis menulis.
Program ini nanti peserta didik wajib minimal bisa menuliskan satu artikel yang berkaitan dengan materi yang akan didakwahkan. Dengan sumber-sumbernya diperoleh dari buku-buku yang telah disediakan oleh perpustakaan sekolah Da’i atupun mereka mendapati dari lapangan yaitu mewawancarai seorang pendakwah yang sudah sangat dipercayai dalam syiarnya.

D.    Mekanisme Usaha

1.       Merekrut Kader Dai

Proses perekrutan dengan menyebarkan pamflet ke lembaga pendidikan agama maupun umum. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi:
1.    Mengisi formulir pendaftaran (dapat diambil di kantor administrasi Sekolah Dai Safinah di Jl. Simanjuntak No.29 kab. Cianjur, Jawa Barat pada pukul 08.00-14.00 WIB paling lambat sampai tanggal 14 Januari 2016).
2.    Menyerahkan foto 3X4 sebanyak 4 lembar
3.    Berusia antara 8-14 tahun
4.    Membayar administrasi sebesar Rp 100.000,-
5.    Mempunyai tekad untuk mengikuti rangkaian pendidikan selama 1 tahun

2.       Manajemen Pendidikan

Sistem Camp, yaitu peserta didik disediakan asrama Sekolah Dai, dimana mereka akan di didik selama 1 tahun di sekolah tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pelunasan administrasi yang berkitan dengan tempat tinggal dan lain-lain. Dimana selama 1 tahun ini peserta didik benar-benar dilatih menjadi seorang Da’i yang handal dengan latihan-latihan yang dilakukan serta jadwal terbang di luar masyarakat.
Bagi peserta didik yang berprestasi dan sudah mumpuni dalam berdakwah, kami akan memberikan penghargaan berupa studi banding (comparative study) ke berbagai Negara, juga sebagai motivasi peserta didik yang lain dalam berdakwah.

3.       Manajemen resiko

Awal-awal merintis sekolah Da’i ini harus disipkan personil yaitu orang-orang yang siap mewujudkan dan bisa mengembangkannya sampai taraf yang lebih  baik. Dalam hal ini sekolah harus bisa terus dipromosikan lewat lisan maupun media supaya masyarakat juga bisa lebih mengenal dan mantap untuk memilih sekolah Da’i ini. Untuk awal-awal merintis harus bisa menyiapkan dana yang besar namun bisa diakali ketika kita sudah bisa berani menjalankan sekolah Da’i ini dengan program yang baik sehingga masyarakat juga akan tertarik. Manjemen resikonya hanya sulitnya mencari tenaga pengajar yang benar-benar intens dan bersedia untuk terus mengabdi dan mengembangkan seluruh fikiran dan tenaganya demi terciptanya sekolah Da’i yang terpercaya.

4.       Mengembangkan usaha


a.        Pengkrekrutan tenaga kerja pendidik maupun tenaga pembantu pendidikan yang ahli dalam bidangnya
b.              Input peserta didik yang baik dan pintar dalam komunikasi
c.              Melengkapi sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai
d.       Memperluas jaringan dengan menjalin hubungan nasional maupun internasional



Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar